Bangun hotspot dengan Wireless Router dan Access Point

Bangun hotspot dengan Wireless Router dan Access Point

Jika dengan satu Wireless Router kita bisa membangunhotspot dengancoverage -+30m dengan tambahan satu Access Point coveragesemula dapat diperluas menjadi 2 x 30m.
Jika asumsi anda menggunakan Wireless Router dengan Access Point (AP) secarawireless atau tidak terkoneksi kabel antara satu sama lain, maka hal itu tidak mungkin dilakukan dengan perangkat Wireless Router dan AP kelas rumahan.
Ya, kabel UTP tetap diperlukan untuk menghubungkan Router dan AP. Disini akan saya jelaskan penggunaan sebuah Wireless Router dan Access Point dengan nama network (SSID) yang sama untuk memperluas Basic Service Area menjadi Extended Service Area, keduanya kita kenal secara awam dengan sebutan hotspot. Perangkat  minimal yang diperlukan :
  1. Wireless Router (802.11 b/g/n) 1 buah (Rp. 150.000).
  2. Access Point (802.11 b/g/n) 1 buah (Rp. 163.000).
  3. Kabel UTP straight dengan panjang secukupnya (Rp. 4000/m).
  4. Laptop atau PC 1 buah (untuk keperluan konfigurasi pertama kali Wireless Router dan AP).
  5. Modem DSL (optional, jika nantinya ingin ditambahkan internet sharing-dipinjamin ama ISP ga perlu blanja lagi-.
  6. Perkakas tambahan seperlunya, palu, tangga, mounting screw, paku, cemilan.
  7. perangkat dengan WNIC (Wireless Network Interface Card) untuk testing koneksi.
* Merek bebas deh, harga di atas merupakan perkiraan termurah ;-)
** Info harga terkini cek di www.rakitan.net atau di www.bhinneka.com
Jika anda sudah bisa membangun Wireless LAN dengan sebuah AP maka 2, 3, atau berapapun AP tidak akan menjadi masalah, hanya saja tantangannyaterdapat pada pemilihan channel untuk tiap AP supaya tidak terjadi gangguan atau interference.
Akan saya berikan 2 pilihan topologi untuk dua kondisi berbeda,
Topologi Hotspot 1
Topologi 1. Menggunakan Wireless Router dan Access Point
Topologi Hotspot 2
Topologi 2. Menggunakan Router (no-wireless) dan Access Point
Topologi 2 berguna jika anda sudah memiliki router yang bukan wireless dan tidak ingin menggunakan atau belanja lagi Wireless Router.
Tahapan secara lengkapnya adalah :
  1. Berdoa menurut keyakinan masing-masing,
  2. yakinkan bahwa anda telah memiliki poin 1-5 dari perangkat yang disebutkan diatas,
  3. lakukan pengaturan pada Wireless Router,
  4. lalu AP
  5. hubungkan Wireless Router dan AP dengan menggunakan kabel UTP.
  6. lakukan tes dengan mencoba terhubung dengan jaringan yang telah dibangun.
  7. tes selanjutnya, pindah dari satu coverage ke coverage lain.

Konfigurasi

Pengaturan pertama kali pada Wireless Router dan AP dilakukan dengan menghubungkan kabel UTP straight ke PC atau laptop. Setiap vendor wireless router dan AP memiliki antar muka yang berbeda untuk melakukan pengaturan terhadap perangkat mereka, namun secara umum semuanya diakses lewat web browser (Internet Explorer, Mozilla, Opera, dll) dengan alamat IP tertentu (Cek buku manual yang disertakan dalam dus wireless Router atau AP anda).
WRouter atau AP akan bertindak sebagai DHCP server, pastikan PC berada pada posisi automatic IP configuration
Pada wireless router Linksys (hampir semua merek lain memiliki cara yang serupa) alamat IP default dari router adalah 192.168.0.1, akses alamat IP tersebut via browser, dan sebuah jendela autentikasi akan muncul meminta username dan password, sesuai dengan buku panduan username default kosong, dan password default adalah admin. Setelah berhasil masuk ke dalam sistem beberapa hal yang harus diatur adalah:
  • Wireless mode, apakah akan menggunakan mode 802.11a/b/g/n atau mixed,
  • Network name atau SSID, nama jaringan
  • Security Protocols, Open, WEP, WPA, WPA2
  • Channel
Konfigurasi di atas harus sama antara Wireless Router dan AP, KECUALI Channel. Jika hanya menggunakan satu area (basic service area) maka konfigurasi channel bisa dihiraukan alias biarkan seperti settingan pabrikan. Namun jika menggunakan lebih dari satu area (extended service area) channel WAJIB berbeda minimal jaraknya 5 channel, Contoh jika wireless router menggunakan channel 1 maka AP menggunakan channel 6. Hal ini untuk menghindari terjadinya interference antar area.
Contoh konfigurasi yang bisa diterapkan pada wireless router dan AP :
  • Wireless mode mixed, 802.11 b/g,
  • SSID, HOTSPOTKU
  • Security Protocol, WEP dengan key 1 : 1234567890
  • Gunakan channel 1 untuk Wrouter dan channel 6 untuk AP.
  • Jangan lupa AP diberi IP address, untuk mempermudah konfigurasi setelahnya.
Semoga bermanfaat ;-)
Sumber : ; https://muslimpribadi.wordpress.com/2011/03/11/bangun-hotspot-dengan-wireless-router-dan-access-point/
Membangun Hotspot Rumahan

Membangun Hotspot Rumahan

Hotspot atau tempat yang menyediakan layanan akses Internet dengan menggunakan wireless memang sudah sangat banyak. Hal ini disebabkan banyaknya perangkat yang telah dilengkapi dengan teknologi wireless, sehingga tren penggunaannya pun semakin tinggi.
Artikel ini akan membahas hal-hal penting yang perlu Anda ketahui untuk menyediakan layanan hotspot. Hal yang dibahas memang relatif sederhana sehingga bisa diikuti oleh pemula sekalipun (asalkan sudah memiliki dasar-dasar jaringan). Di akhir artikel, akan juga akan membahas salah satu alat yang cukup praktis untuk digunakan sebagai hotspot gateway.


1. Tentukan konsep hotspot Anda
Konsep hotspot ini merupakan awal yang sangat penting untuk Anda tentukan. Apakah hotspot Anda nantinya akan dapat digunakan secara gratis atau harus membeli voucher tertentu? Anda harus menentukan hal dasar ini terlebih dahulu karena akan menyangkut perencaaan infrastruktur hotspot itu sendiri.

Alternatif yang biasa dipilih adalah memberikan waktu trial khusus secara gratis selama beberapa waktu (satu atau dua bulan pertama). Selanjutnya, pengunjung harus membayar atau membeli voucher sebelum bisa mengakses hotspot Anda. Kadang kala, ada beberapa tempat yang memang sengaja memberikan layanan Wi-Fi hotspot secara gratis. Namun, Anda harus berbelanja (atau memesan makanan) selama mengakses hotspot tersebut.

2. Akses Internet yang cukup cepat
Hal pertama yang harus Anda miliki adalah akses Internet. Akses Internet ini pada umumnya menggunakan layanan broadband dengan kecepatan yang cukup tinggi (128 Kbps atau lebih), tergantung target jumlah pengunjung yang akan mengakses layanan hotspot ini.

3. Membuat hotspot tanpa billing
Bagian ini akan membahas singkat mengenai cara pembuatan hotspot gratis (tanpa sistem billing tertentu).

Secara umum, sistem hotspot gratisan tidaklah berbeda jauh dengan sistem Wi-Fi di rumah yang saat ini mulai banyak digunakan. Anda hanya perlu beberapa alat untuk membuat jaringan seperti ini.

Alat pertama yang harus Anda miliki tentunya adalah modem. Modem ini harus disesuaikan dengan jenis koneksi Internet yang Anda gunakan (ADSL, Cable, dan lainnya).

Selanjutnya, Anda juga harus memiliki sebuah router yang akan berfungsi sebagai gateway. Router inilah yang akan mengatur semua koneksi dari client ke Internet. Sebaiknya, Anda membeli router yang telah dilengkapi dengan fungsi Access Point terintegrasi. Jika Anda membeli router yang tidak memiliki fungsi Access Point, maka Anda juga harus membeli Access Point terpisah.

4. Membuat hotspot dengan billing
Membuat hotspot dengan billing memang lebih rumit dibandingkan dengan tanpa billing. Sistem yang umum digunakan adalah dengan menggunakan voucher generator yang secara otomatis akan dibuat oleh sistem. Hampir semua vendor wireless besar sudah memiliki sistem ini.

Sistem ini umumnya bisa bekerja secara independen. Ia memiliki fungsi router/gateway dan juga Access Point (Anda tetap harus membeli modem). Sistem billing dan voucher generator-nya telah terintegrasi. Biasanya, ia juga memiliki keypad (untuk menentukan jumlah voucher yang dibeli) dan printer (untuk mencetak voucher). Sistem ini hanya perlu dikonfigurasi saat awal via PC, selanjutnya semua operasi sistem bisa bekerja secara independen. PC hanya dibutuhkan untuk melakukan perubahan konfigurasi saja.

5. Konfigurasi akses Internet
Infrastruktur jaringan yang harus dibuat pada dasarnya cukup sederhana. Dasarnya, untuk koneksi ke Internet akan dibutuhkan modem. Dari modem, koneksi akan dimasukkan ke router atau gateway. Selanjutnya, dari router koneksi baru dibagi ke client via koneksi kabel ataupun wireless (via Access Point).

Hampir semua alat sejenis bisa dikonfigurasi via jaringan dari PC client. Syarat utamanya adalah IP dari client harus satu segmen dengan IP dari perangkat yang ingin dikonfigurasi. Anda bisa mencari informasi ini di buku manual perangkat Anda.

Prosesร‚ konfigurasi awal yang biasanya harus dilakukan adalah melakukan koneksi ke Internet via modem. Salah satu port pada router (port WAN) biasanya harus dihubungkan ke modem. Selanjutnya, proses konfigurasi biasanya dilakukan via interface web based yang disediakan oleh router Anda.

6. Masalah DHCP server
Setelah jaringan sukses terkoneksi, makaร‚ Anda harus mengaktifkan DHCP server. DHCP server ini berguna untuk memberikan IP secara otomatis kepada setiap user. Cara ini memudahkan pengunjung untuk mengakses hotspot Anda (khususnya untuk sistem free tanpa login). Namun, cara ini bisa juga memberikan lubang keamanan karena Anda lebih sulit untuk mengendalikan pengunjung yang mengakses hotspot.

Menurut CHIP, jalan terbaik sebenarnya tergantung Anda sendiri. Untuk Anda yang menerapkan sistem free (tanpa voucher), tidak mau repot dengan pengaturan IP, dan tidak keberatan hotspot diakses oleh banyak orang, maka mengaktifkan DHCP adalah jalan terbaik. Batasi jumlah client yang akan diberikan IP oleh DHCP (misal 10 client). Dengan begitu, jumlah pengunjung yang bisa mendapatkan IP hanya maksimal 10 client saja.

Jika Anda mau lebih selektif, maka DHCP boleh dinonaktifkan. Setiap user yang akan mengakses hotspot harus terlebih dahulu meminta informasi alamat IP dari Anda selaku pemilik hotspot.

Bagi Anda yang menerapkan sistem login/voucher, maka DHCP server boleh diaktifkan.ร‚ Soalnya, user tidak akan bisa mengakses Internet tanpa username dan password yang benar dari voucher, walaupun ia telah mendapatkan IP dari DHCP server.

7. Memantau statistik user
Hal ini hanya perlu dilakukan oleh Anda yang menggunakan sistem login. Masuklah ke router dan cari menu Account Table atau sejenisnya. Di sana, Anda bisa menemukan username dan password yang di-generate oleh sistem.

Informasi yang lebih detail seperti lama login, sisa waktu login, dan jumlah uang yang dibayarkan juga bisa dilihat. Pastikan saja bahwa tidak ada kejanggalan di sini. Setiap kejanggalan sebaiknya segera diperiksa lebih detail.

8. Enkripsi yang tepat
Jaringan wireless tanpa enkripsi sangatlah tidak aman. Oleh sebab itu, aktifkan fungsi enkripsi setidaknya WEP 64 atau 128 bit. Perlu diperhatikan bahwa dengan aktifnya enkripsi maka proses zero configuration akan sulit untuk dilakukan. User harus memasukkan enkripsi yang sesuai sebelum bisa login ke dalam hotspot.

9. Client yang ingin mengakses
Tidak semua client memiliki kepandaian yang setara. Apalagi untuk kawasan hotspot yang tidak zero config (membutuhkan pengaturan/konfigurasi tambahan). Oleh karena itu, Anda selaku pemilik hotspot harus bisa menyediakan informasi yang jelas agar user bisa login dengan mudah.

Beberapa konfigurasi pengaturan seperti alamat IP (untuk hotspot tanpa DHCP server), metode enkripsi, sampai pemilihan Access Point (untuk area yang memiliki beberapa hotspot), harus diinformasikan dengan jelas kepada calon pengguna. Setidaknya, Anda menyediakan satu atau dua petugas yang mengerti teknis konfigurasi client hotspot. Konsumen yang kecewa dapat dengan mudah meninggalkan tempat Anda dan mencari hotspot lain yang lebih informatif.


Sumber : http://lkpsmartcomputer.blogspot.com/2013/01/membangun-hotspot-rumahan.html

Cara Membuat Jaringan Wifi dengan Modem

Modem tunggal yang selama ini banyak digunakan untuk terkoneksi dengan internet ternyata dapat dimanfaatkan sebagai jaringan wifi. Jadinya tidak hanya laptop yang terhubung dengan modem saja yang bisa internetan, tetapi perangkat-perangkat lain yang berada di sekitar laptop juga bisa menangkap sinyal jaringan wifi tersebut.

Membuat jaringan wifi dari laptop dengan bantuan modem tunggal tentu mempunyai kelemahan, berikut kelemahannya :

  • Kecepatan koneksi internet jadi melambat

    Ini karena kecepatan koneksi harus terbagi dengan perangkat lainnya (laptop, handphone) yang menggunakan jaringan wifi anda. Misalnya semula kecepatan pada modem 3,6 mbps, setelah anda aktifkan jaringan wifi di laptop anda, maka ketika anda menggunakan internet mungkin porsi kecepatan koneksi anda menjadi 500 kbps atau di bawah dari itu, tergantung dari seberapa banyak perangkat lain yang terhubung.

  • Menghabiskan banyak kuota internet

    Jelas, kita tidak dapat membatasi berapa kuota maksimal yang harus digunakan. Selama paket kuota di modem anda masih ada maka koneksi internet bisa digunakan. Banyaknya perangkat yang terhubung juga sangat memengaruhinya, ini tentu akan menghabiskan banyak kuota internet yang notabene berbayar.

    Untuk membuat jaringan wifi pada laptop, anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut, di sini penulis menggunakan operasi Windows 7 :

    1. Colokkan modem (memiliki kuota internet) pada laptop anda, jika belum ter-install anda bisa menginstallnya terlebih dahulu.

    2. Setelah itu klik menu start kemudian klik control panel


    3. Apabila sudah muncul tampilannya, klik pengaturan bertuliskan Network and Internet


    4. Selanjutnya, cari ikon yang bertuliskan Network and Sharing Center, klik tepat pada tulisan tersebut, bukan pada anak judul tulisannya.


    5. Langkah berikutnya, cari tulisan manage wireless network, berada pada pojok sisi kiri atas desktop, setelah ditemukan, klik pada tulisannya


    6. Akan muncul tampilan dari manage wireless network, kemudian klik tulisan add,seperti pada arahan busur panah gambar di bawah ini


    7. Mengklik add akan memunculkan tampilan jendela baru pada desktop, pada tampilan jendela tersebut klik menu yang bertuliskan Create an ad hoc network


    8. Akan ada tampilan jendela baru lagi seperti sebelumnya, dengan tampilan seperti gambar di bawah ini, yang harus kamu lakukan adalah melanjutkannya dengan mengklik tulisan next


    9. Di tahap ini sudah memasuki tahap akhir, dengan munculnya tampilan beberapa kotak dialog yang harus anda isi sebagai tanda pengenal terhadap jaringan wifi anda.



      Keterangan pada kotak dialog :
      Network name (nama jaringan) : isi nama jaringan wifi perangkat anda
      Security type (tipe pengamanan) : ada 3 kategori tipe pengamanan yang dapat anda pilih : 1. No authentication (open) = jika anda ingin agar jaringan wifi dapat terhubung secara umum ke semua perangkat tanpa terkecuali. Kategori kedua dan ketiga adalah WEP dan WPA2-Personal yang mana pengguna lain harus mengetahui password jaringan wifi anda untuk bisa terhubung.
      Security key (kode keamanan) : isi dengan password/kata kunci anda

      Apabila pengisian kotak dialog sudah selesai, centang pada kotak dialog bertuliskan Save this network, lanjut dengan mengklik next, akan muncul jendela pemberitahuan bahwasanya jaringan wifi anda siap digunakan, setelah klik close pada jendela tersebut.

    10. Jaringan wifi anda telah selesai dibuat. Untuk mengoneksikannya, klik ikon wifi (berada pojok kanan bawah, maka akan timbul pilihan jaringan wifi yang dapat anda gunakan termasuk jaringan wifi anda sendiri, dan sudah bisa digunakan pada perangkat lainnya.


Selamat menikmati.

Sumber : http://www.jaringan.link/2013/11/cara-membuat-jaringan-wifi-dengan-modem.html

APPLICATION LAYER


Hey mas mbak selamat pagi siang malam haha . kali ini saya akan memposting tentang 7 OSI LAYER . Tepatnya APPLICATION LAYER (Nomor 7 dari urutan OSI). Apa sih yang disebut application layer itu ? Application layer adalah lapisan yang menyediakan interface antara aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi dan jaringan yang mendasarinya di mana pesan akan dikirim. Protokol Application Layer digunakan untuk pertukaran dataantara program yang berjalan pada source dan host tujuan.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transporuntuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.

Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah web server, mail, FTP, DHCP, TELNET, DNS, SNMP.
1. Web Server (HTTP, HTTPS)
o HTTP (Hypertext Transfer Protocol, adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web(WWW).
Funsinya antara lain :
o  menjawab antara clientdan server.
o membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di host yang jauh (biasanya port 80).        Jaringan Komputer, Pertemuan 9   Sistem Informasi-UG
o HTTPS adalah versi aman dari HTTP, protokol komunikasi dari World Wide Web. HTTPS menyandikan data sesi menggunakan protokol SSL (Secure Socket layer) atau protokol TLS (Transport Layer Security). Pada umumnya port HTTPS adalah 443.
Fungsi : HTTPS melakukan enkripsi informasi antara browser dengan web server yang menerima  informasi. Memberikan perlindungan yang memadai dari serangan eavesdroppers (penguping), dan man in the middle attacks.
2. Mail (SMTP, POP3, IMAP)
o SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) merupakan salah satu protokol yang umum digunakan untuk pengiriman surat elektronik (e-mail) di  Internet. MenggunakanTCP, port 25.
Fungsi : digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan e-mail dari e-mail klien ke email server, mengirimkan e-mail kepada lokal account, dan menyiarkan ulang email antara server-server SMTP.
o POP3 (Post Office Protocol version 3) sesuai dengan namanya merupakan protokol yang digunakan untuk pengelolaan mail.
Fungsi : digunakan untuk mengambil surat elektronik (email) dari server email. Menggunakan TCP, port 110.
o IMAP(Internet Message Access Protocol)
adalah protokol standar untuk mengakses/mengambil e-mail dari server. Lebih kompleks daripada POP3.
Fungsi : memilih pesan e-mail yang akan di ambil, membuat folder di server,  mencari pesan e-mail tertentu, menghapus pesan e-mail yang ada. 
3. FTP (File Transfer Protocol)
adalah sebuah protokol Internet yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP menggunakan protocol TCP port 21.
Fungsi :
Untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP. 
4. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam  Jaringan Komputer, Pertemuan 9   Sistem Informasi-UG sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya, artinya DHCP tersebut berbenturan, karena potokol IP tidak mengizinkan 2 host memiliki IP yang sama.
Fungsi :
o Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di
jaringan akan mendapatkan alamat IPsecara otomatis dari serverDHCP.
o memberikan framework untuk disampaikan kepada client yang berisikan informasi
tentang konfigurasi jaringan.
5. TELNET(Telecommunication Network)
Adalah terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.
Fungsi : digunakan untuk mengakses remote host melalui terminal yang interaktif 
6. DNS (Domain Name System)
Merupakan database terdistribusi yang diimplementasikan secara hirarkis dari sejumlah name servers .
Fungsi :
o menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis  data tersebar(distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet.
o address/name translation
o DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server  transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. 
7. SNMP (Simple Network Management Protocol)
adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP.
Fungsi :
supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan    yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.

Presentation Layer

Presentation Layer

Lapisan presentasi (presentation layer) adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII,Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.

Lapisan presentasi (presentation layer)
  
       Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
         Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya.      Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi juga memiliki standar encoding yang digunakan dalam pemrosesan aplikasi data. Salah satu contoh layanan presentasi adalah encoding data

•Lapisan Presentasi (Presentation Layer)Lapisan presentasi digunakan untuk menyeleksi syntax data yang berada dalam jaringan. Lapisan presentasi juga memiliki standar encoding yang digunakan dalam pemrosesan aplikasi data. Salah satu contoh layanan presentasi adalah encoding data.

Presentation layer bertanggungjawab bagaimana data dikonversi dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode konversi, trnslasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak director (redictor Software). Seperti llayanan worksatation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).

KOMPONEN JARINGAN DAN PROTOKOL LAYER
1.     Layer 6 – Presentation
Network components: Gateway Redirector
Protocols: None

PRESENTATION LAYER

Layer Presentasi Layer 6 dari model OSI tujuh-lapisan jaringan komputer. 
Presentasi Layer bertanggung jawab untuk menyampaikan dan format informasi ke lapisan aplikasi untuk diproses lebih lanjut atau layar. Ini mengurangi lapisan aplikasi keprihatinan tentang perbedaan sintaksis dalam representasi data dalam sistem pengguna akhir. Catatan: Contoh layanan presentasi akan menjadi konversi dari file-teks EBCDIC kode ke file-ASCII kode. 
   Presentasi Layer adalah lapisan terendah dimana programmer aplikasi mempertimbangkan struktur data dan penyajian, bukan hanya mengirim data dalam bentuk datagram atau paket antara host. Lapisan ini berkaitan dengan isu-isu representasi string - apakah mereka menggunakan metode Pascal (sebuah integer panjang lapangan diikuti oleh jumlah tertentu byte) atau C / C + + metode (null-string diakhiri, yaitu "thisisastring \ 0"). Idenya adalah bahwa lapisan aplikasi harus dapat titik pada data yang akan dipindahkan, dan Layer Presentasi akan menangani sisanya. 
      Serialisasi dari struktur data yang kompleks ke dalam flat byte-string (seperti mekanisme menggunakan TLV atau XML) dapat dianggap sebagai fungsi kunci dari Layer Presentasi. 
        Enkripsi biasanya dilakukan pada tingkat ini juga, meskipun dapat dilakukan pada Aplikasi, Sesi, Transport, atau Jaringan Lapisan; masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Contoh lain adalah merupakan struktur, yang biasanya standar pada tingkat ini, sering kali dengan menggunakan XML. Serta potongan data sederhana, seperti string, hal-hal lebih rumit dibakukan dalam lapisan ini. Dua contoh umum adalah 'objek' dalam pemrograman berorientasi obyek, dan cara yang tepat yang streaming video ditransmisikan. 
          Dalam aplikasi yang banyak digunakan secara luas dan protokol, tidak ada perbedaan yang dibuat antara lapisan presentasi dan aplikasi. Sebagai contoh, HTTP, umumnya dianggap sebagai protokol lapisan aplikasi, telah Presentation Layer aspek seperti kemampuan untuk mengidentifikasi pengkodean karakter untuk konversi yang tepat, yang kemudian dilakukan di Layer Aplikasi. 
Dalam layanan layering semantik arsitektur jaringan OSI, Layer Presentasi menanggapi permintaan dari layanan Layer Aplikasi dan permintaan masalah layanan kepada Session Layer. 

Layanan :
    * Enkripsi 
    * Kompresi 

Sublayers 
Layer Presentasi terdiri dari dua sublayers: 

    * KASUS (Aplikasi Elemen Layanan common) 
    * Perangko balasan (Aplikasi Layanan Elemen Tertentu) 

KASUS 
Sublayer KASUS menyediakan jasa untuk Layer Aplikasi dan permintaan layanan dari Session Layer. Ini menyediakan dukungan untuk aplikasi layanan umum, seperti: 

    * ACSE (Asosiasi Elemen Control Service) 
    * ROSE (Operasi Elemen Service Remote) 
    * CCR (Concurrency Komitmen dan Pemulihan) 
    * RTSE (Transfer Elemen Layanan Handal) 

Perangko Balasan 
Sublayer perangko balasan menyediakan layanan aplikasi spesifik (protokol), seperti :

    * FTAM (File Transfer, Akses dan Manager) 
    * VT (Virtual Terminal) 
    * MOTIS (Pesan Teks Berorientasi Standar Interchange) 
    * CMIP (Management Protocol Informasi common) 
    * JTM (Ayub Transfer dan Manipulasi) standar OSI mantan 
    * MMS (Layanan Manufaktur Pesan) 
    * RDA (Access Database Remote) 
    * DTP (Pemrosesan Transaksi Terdistribusi) 
    * Tel Bersih (sebuah protokol akses remote terminal) 

 Protokol 

    * AFP, Apple Filing Protocol 
    * ASCII, American Standard Kode untuk Informasi Interchange 
    * EBCDIC, Extended Binary Coded Decimal Interchange Code 
    * ICA, Independen Komputasi Arsitektur, sistem Citrix protokol inti 
    * LPP, Protokol Presentasi Ringan 
    * NCP, NetWare Core Protokol 
    * NDR, Jaringan Data Representasi 
    * XDR, data eksternal Representasi 
    * X.25 PAD, Packet Assembler / disassembler Protokol 

LAPISAN SESI (SESSION LAYER) OSI LAYER

LAPISAN SESI (SESSION LAYER) OSI LAYER




Lapisan Sesi (Session Layer) dalam Model OSI
(Open System Interconnection)


Oleh : Sella Mawarni, Ditya Jati Wicaksono, Ade Cucu Hermawan, dan Kinanti Hayuningtyas
Teknologi Pendidikan, 2010


ABSTRAK

Jurnal ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Jaringan Komputer tentang pembahasan OSI layer. Terdapat tujuh lapisan dalam OSI layer, dan salah satu adalah lapisan sesi (session layer) yang akan kami bahas dalam jurnal ini. Lapisan sesi menempati urutan ke-5 dalam OSI layer, yang fungsi utamanya adalah mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Selain itu, didalam jurnal ini juga akan dibahas mengenai cara kerja, aplikasi, dan contoh penggunaannya.
Kata Kunci : OSI Layer,Lapisan Sesi.




Model OSI (Operating System Interconnection) diciptakan berdasarkan sebuah proposal yang dibuat oleh The International Standards Organization (ISO) sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer (Day dan Zimmerman dalam Jaringan Komputer Jilid 1, 2000). Model OSI memiliki tujuh layer, yaitu:
1. Lapisan Fisik (Physical Layer)
2. Lapisan Jalur Data (Data Link Layer)
3. Lapisan Jaringan (Network Layer)
4. Lapisan Transport (Transport Layer)
5. Lapisan Sesi (Session Layer)
6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
7. Lapisan Aplikasi (Application Layer)



Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah:
a. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda.
b. Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu.
c. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan protokol berstandar internasional.
d. Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface.
e. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah layer juga harus diusahakan sedikit mungkin sehingga pemaikaian arsitektur jaringan tidka menjadi sulit.


A. Fungsi Lapisan Sesi
Adapun fungsi dari layer sesi ini adalah sebagai berikut (Andrew S. Tanenbaum, 1996):
a) Untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu-lintas bergerak bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada suatu saat lalu-lintas hanya satu arah saja (dianalogikan dengan jalur rel kereta api tunggal), lapisan sesi membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan jalur pada saat itu.

b) Manajemen token (Token Management). Fungsi in masih terkait dengan fungsi pengendalian dialog. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak yang berhubungan tidak melakukan operasi yang sama pada saat yang sama pula. Untuk mengatur aktivitas ini, lapisan sesi menyediakan token-token yang dapat dipertukarkan. Hanya pihak yang memegang token yang diizinkan melakukan operasi kritis.

c) Sinkronisasi (Synchronization). Pikirkan masalah-masalah yang dapat terjadi saat melakukan transfer file antara dua mesin yang memiliki durasi 2 jam dan selang waktu antara dua crash selama 1 jam. Setela masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lagi. Untuk menghilangkan masalah ini, lapisan sesi menyediakan suatu cara untuk menyisipkan pos pemeriksaan(checkpoint) ke aliran data, sehingga bila terjadi crash, hanya data yang ditransfer sesudah pos pemeriksaan tersebut yang akan ditransfer ulang.


B. Cara Kerja Lapisan Sesi
Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk menyelenggarakan, mengatur dan memutuskan sesi komunikasi.Session layer menyediakan service kepada presentation layer. Lapisan ini juga mensinkronisasi dialog diantara dua host presentation layer dan mengontrol komunikasi dengan membuka, mengelola, dan memutus hubungan antar aplikasi yang berkaitan.


C. Contoh Penggunaan dan Aplikasinya
Contoh penggunaan lapisan sesi adalah pada kompresi dan enkripsi data. Session layer juga bisa diaplikasikan pada sistem – sistem berikut ini :
a. NFS (Network File System), dibangun oleh Sun Microsystem dan digunakan oleh workstation TCP/IP dan UNIX agar dapat mengakses remote resource.
b. SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa komputer standard ANSI ( American National Standard Institude ).Dengan SQL kita dapat mengakses database, menjalankan queri untuk mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data di dalam database, dan meng-update data di dalam database.
c. RPC (Remote Procedure Call), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem operasi.
d. ASP (AppleTalk Session Protokol), merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada mesin-mesin Apple.
e. SCP
f. X Windows System, merupakan protokol yang menyediakan mekanisme client/server pada sistem opererasi Unix.

DATA LINK LAYER

DATA LINK LAYER

Pertama kalinya mungkin ada yang mengira bahwa data link layer merupakan masalah kecil karena tidak ada software yang perlu dipelajari. Namun terkadang rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan. Selain itu, rangkaian tersebut hanya memiliki laju data yang terbatas, dan terdapat penundaan (delay) propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasan ini mempunyai implikasi penting bagi efisiensi pemindahan data. Protokol yang digunakan dalam komunikasi harus memperhatikan semua faktor tersebut. Maksudnya adalah memastikan bahwa pesan-pesan akan dikirim melalui alat yang sesuai menggunakan alamat perangkat keras (hardware address) dan menterjemahkan pesan-pesan dari layer Network menjadi bit-bit untuk dipindahkan oleh layer Physical.
Tugas dari protokol link layer adalah memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame. Individual link disini maksudnya link antara node-node tersebut mungkin menggunakan protokol yang berbeda-beda. Misalnya, link pertama adalah ethernet, link berikutnya frame relay dan link terakhir PPP.
Lapisan data link terdiri dari dua sub Layer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Medium Access Control (MAC). Fungsi dari Logical Link Control (LLC) adalah memeriksa kesalahan dan menangani transmisi frame. Sedangkan fungsi Medium Access Control (MAC) adalah mengambil dan melepaskan data dari dank e kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di dalam LAN.Berikut ini adalah bentuk-bentuk layanan dari data link layer, diantaranya :
a. Framing : membungkus (encapsule) data diagram ke dalam bentuk frame sebelum tranmisi.
b. Link Access : protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame ditransmisikan ke dalam link. Misalnya point-to-point atau broadcast
c. Reliable Delivery : protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa eror
d. Flow controlError Detection : kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi sinyal atau noise di dalam link. Link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah tersebut akan dibuang.
Perangkat Data Link
Pada layer Data Link dapat digunakan bridge atau switch layer 2 pada segment LAN. Dengan segmentasi, switch dan bridge membuat sebuah collision domain terpisah untuk setiap node (mesin), sehingga jumlah collision yang terjadi pada network dapat dikurangi dengan effektif.Collision domain adalah sekelompok node yang berbagi media yang sama dan dipisahkan oleh switch atau bridge. Collision dapat terjadi jika 2 node berusaha melakukan transmisi bersamaan dalam satu collision domain. Karena itu diperlukan untuk menambah jumlah collision domain.
1. Bridges
Karena network yang terus berkembang dan menjadi semakin komplex, hub dan repeater tidak lagi cocok digunakan. Karena keduanya tidak men-segmentasi network, semua mesin yang terhubung pada hub atau repeater harus berbagi bandwidth yang sama. Juga, jika sangat mungkin terjadi jumlah collision yang banyak. Transparent bridge dibuat untuk membantu mengatasi problem pada hub dan repeater. Transparent disini digunakan untuk menunjukkan bahwa mesin-mesin yang berada pada network tidak menyadari adanya perangkat ini. Bridge menggunakan sebuah software untuk mem-forward frame.
Berikut adalah tugas utama yang dilakukan oleh bridge dan juga switch :
•Source MAC address dari setiap frame yang datang akan diperiksa dan dicatat.
•Frame-frame dapat diforward atau difilter tergantung dari MAC address destination. (dapat juga di flood/dikirim kesemua port, jika destination MAC address belum dikenali)
•Menghilangkan loops yang disebabkan adanya koneksi redundant dengan menggunakan Spanning Tree Protocols (STP).
Saat frame diterima dari setiap mesin, bridge dan switch mengupdate table bridge dengan MAC address dan interface dimana frame tersebut datang.
Jika destination address dari frame yang datang adalah..
Unicast : bridge akan mengecek tabel bridge terlebih dulu. Jika address destination tidak terdapat pada tabel, maka bridge akan mem-forward frame pada semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang berbeda dengan interface ketika frame datang, maka bridge akan mem-forward frame pada interface yang sesuai dalam tabel bridge. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang sama dengan pengirim, maka frame akan di filter.
Multicast : bridge akan mem-forward frame ke semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
Broadcast: bridge akan mem-forward frame kesemua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
2. Switches
Switch layer 2 sebenarnya adalah bridge multi-port; karena itu, switch layer 2 memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan bridge. Meski begitu ada beberapa hal yang membedakan switch dari bridge, misalnya, switch menggunakan hardware atau chip Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) untuk mem-forward frame, dan tidak menggunakan software. Juga, setiap port switch memiliki bandwidth sendiri-sendiri, bandwidth yang disediakan pada port switch adalah 10Mbps, maka segment LAN yang terhubung pada port memiliki bandwidth sebesar 10Mbps juga.
Data frame
Layer data link melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan, yang disebut sebagai Data Frame dan menambahkan sebuah header yang terdiri dari alamat perangkat keras tujuan dan asalnya.Memecah-mecah aliran bit menjadi frame-frame lebih sulit dibandingkan dengan apa yang kita kira. Untuk memecah-mecah aliran bit ini, digunakanlah metode-metode khusus.


Ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame, yaitu :
1.Karakter penghitung
2.pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter
3.Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit
4.Pelanggaran pengkodean Physical layer
contoh data frame yakni MAC Address pada switch ataupun bridge
pengiriman sebuah paket dengan informasi hanya mengenai sebuah Desa (IP Address) saja, dari alamat yang dicari, namun tidak memberikan informasi yang spesifik seperti informasi mengenai nomer alamat (MAC Address) sebuah rumah.Ketika paket data keluar dari sebuah Router, paket tersebut akan dibungkus dengan informasi kontrol di layer Data Link, tetapi informasi tersebut akan di lepas di router penerima dan yang tertinggal adalah paket aslinya.
MAC Address
Mac address adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Jenis-jenis frame Ethernet :
1. Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2. Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
3. Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4. Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
5. IEEE 802.11
* 802.11 a
* 802.11 b
* 802.11 a/b
* 802.11 g
* 802.11 a/b/g
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
Proses pengiriman data Antar Ethernet
* Ada proses negosiasi, ketika terjadi hubungan antar node-node.
* Bila sebuah perangkat mempunyai kemampuan full duplex, namun bagian yang lain tidak mempunyai kemampuan full duplex (mekanisme ini disebut auto-deteksi) maka Ethernet pengirim akan menggunakan metode half duplex dalam pengiriman datanya, atau terjadi proses pemilihan akan bekerja di 10 atau 100 Mbps.
* Kompleks